SEJARAH SINGKAT KELURAHAN LASOANI
Pada zaman sebelum penjajahan Belanda, Kelurahan Lasoani dirintis dari cikal bakal filosofi berdiri sebuah kampung yang terdiri dari beberapa dusun yang disebut kampung mebere, kampung Lengaru dan lain-lain, namun setelah penjajahan Belanda masuk ke wilayah ini, kemudian disatukanlah semua dusun-dusun tersebut menjadi satu. Kemudian masyarakat berembuk untuk memberikan nama kampung dengan nama Lasoani. Nama Lasoani di ambil dari nama pohon yang ada di kampung ini, karena pada waktu itu pohon Lasoani yang paling banyak ditemukan di daerah ini, pohon Lasoani sejenis pohon yang berduri yang merupakan ciri khas kampung ini.
Ciri utama pohon ini yaitu berduri disetiap batang, ranting dan daunnya, memiliki daun yang relative kecil seperti daun kelor namun sedikit lebih tebal dari daun kelor. Menurut pemahaman sebagian masyarakat asli Lasoani, cirri utama pohon Lasoani yang berduri setiap batang, ranting dan daunnya, menunjukan sifat masyarakat Lasoani itu sendiri yang tidak suka diganggu oleh pihak luar yang ingin membuat kekacauan atau keributan dalam masyarakatnya. Jika respon dari luar masyarakat Lasoani sangat cepat bereaksi dalam menanggapi respon yang masuk. Dengan kata lain masyarakat Lasoani tidak suka diganggu oleh pihak luar.
Disamping sifat dan ciri khasnya yang berduri pohon lasoani juga dipercaya sebagai obat tradisional, terutama untuk bahan baku pestisida alami dan dapat digunakan untuk semua jenis tanaman. Hal ini telah dibuktikan oleh beberapa orang warga yang pernah menggunakannya sampai sekarang masih terus dimanfaatkan oleh petani sebagai pestisida alami.
Dan seiring waktu, komunitas kampung ini kemudian berevolusi menjadi Pemerintah Desa yang sebelumnya secara Wilayah Administratif masuk dalam lingkup Kabupaten Donggala. Dalam perkembangannya seiring dengan beralihnya Kota Administrasi Palu menjadi Kota Madya maka terjadi pula pembagian kawasan antara Kota Palu dan Kabupaten Donggala maka Desa Lasoani secara Teritorial tercover dalam lingkup batasan wilayah Palu Timur sehingga secara otomatis pada tahun 1981 beralih menjadi Kelurahan Lasoani dengan kepala Desa terakhir yaitu Bapak Lahasan Yaliwa. Kemudian Desa ini beralih menjadi nama Kelurahan namun pemimpinnya tetap dijabat oleh Bapak Lahasan Yaliwa sebagai Kepala Kelurahan Lasoani yang pertama.
Desa/Kelurahan Lasoani sejak tahun 1945 telah dikepalai oleh beberapa orang dengan masa jabatannya bervariasi diantaranya sebagai berikut :
NO | NAMA | JABATAN | MASA JABATAN |
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. | BARAPALI LATADUNDU INTJO LAWADU RANGGO TANONTINA PARINU YOSI LAUSA LARIDJO YAHU LAHASAN YALIWA LAHASAN YALIWA BAHUSEN MOHAMAD KASIM B. LATADUNDU, S.Sos AMINUDIN, SH HAFID. T, S.Sos ARIS, SE ASPAR, SH ARIS, SE AGUNG ARDIANSYAH, S.IP KISMAN, SE ERWIN, SH | KEPALA DESA KEPALA DESA KEPALA DESA KEPALA DESA KEPALA DESA KEPALA DESA KEPALA DESA LURAH LURAH LURAH LURAH LURAH LURAH LURAH LURAH LURAH LURAH LURAH | 1945 S/D 1964 1964 S/D 1966 1966 S/D 1967 1967 S/D 1968 1968 S/D 1971 1971 S/D 1973 1973 S/D 1981 1981 S/D 1989 1989 S/D 1999 1999 S/D 2008 2008 (6 BULAN) 2008 S/D 2010 2010 S/D 2015 2015 S/D 2016 2016 S/D 2017 2017 S/D 2018 2018 S/D 2019 2019 S/D SEKARANG |
Kelurahan Lasoani adalah merupakan salah satu Kelurahan yang berada di Wilayah Kecamatan Mantikulore, yang semula Kelurahan Lasoani masuk wilayah Kecamatan Palu Timur, dengan adanya pemekaran kecamatan pada tahun 2012, maka Kelurahan Lasoani masuk wilayah Kecamatan Mantikulore. Kelurahan yang berjarak + 5 KM jarak tempuh dari Jantung Kota dan memiliki luas wilayah + 369,429 Ha.
Kelurahan Lasoani pernah dua kali menjadi juara 1 lomba Kelurahan Tingkat Kota Palu pada tahun 2003 dan 2005, dan juara 2 tingkat Provinsi yang pada waktu itu Lurah Lasoani Bapak Kasim B. Latadundu, S.Sos
GEOGRAFIS:
Kelurahan Lasoani memiliki batas-batas geografis dan administrative wilayah sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan : Kelurahan Poboya
- Sebelah Timur berbatasan dengan : Kelurahan Kawatuna
- Sebelah Selatan berbatasan dengan : Kelurahan Birobuli Utara
- Sebelah Barat berbatasan dengan : Kelurahan Tanamodindi
Secara geografis kondisi Kelurahan Lasoani terletak di bagian Timur Kota Palu yang secara fisik berada pada kawasan dataran tinggi + 50 M dari permukaan laut dengan luas wilayah + 369,429 Ha. Curah hujan 3000 MM/tahun dengan suhu udara rata-rata 33 C. Dan terbagi atas 33 Rukun Tetangga (RT) dan 8 Rukun Warga (RW). Pada tahun 2022 telah dimekarkan Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) menjadi 37 Rukun Tetangga (RT), 9 Rukun Warga (RW)
Orbitasi (Jarak antara Kelurahan Lasoani dengan Pusat Pemerintahan) ialah sebagai berikut :
- Jarak ke Kantor Kecamatan Mantikulore + 5 KM
- Jarak ke Kantor Walikota Palu + 1,5 KM
- Jarak ke Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Tegah + 5 KM